2. Adapun macam-macam
perubahan wujud zat, meliputi :
a. Mencair
Pencairan atau Peleburan (kadang-kadang
disebut fusi) adalah proses yang menghasilkan perubahan fase zat
dari padat ke cair. Energi internal zat padat meningkat
(biasanya karena panas) mencapai temperatur tertentu (disebut titik leleh)
saat zat ini berubah menjadi cair.Benda yang telah mencair sepenuhnya
disebut benda cair.
Pada saat melebur zat memerlukan kalor dan
saat membeku zat melepaskan kalor.Banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat
pada saat melebur, di titik leburnya disebut kalor beku, sedangkan banyaknya
kalor yang dilepaskan suatu zat pada saat membeku di titik bekunya disebut
kalor lebur. Pada tekanan tertentu kalor lebur sama dengan kalor beku dan titik
lebur sama dengan titik beku, kalor beku dan kalor lebur juga disebut kalor
laten (kalor tersembunyi), yaitu kalor laten beku dan kalor laten lebur. Pada
saat percobaan diperoleh suatu kesimpulan bahwa kalor yang diperlukan atau dilepas
untuk melebur atau membeku sebanding dengan massanya dan tergantung jenis
bendanya.
b. Membeku
Membeku adalah
proses perubahan wujud suatu zat dari cair menjadi padat. Sebagai contoh, pada
suhu tertentu air dapat membeku menjadi es. Proses membekunya suatu zat biasanya
terjadi pada suhu yang rendah. Suhu ketika suatu zat cair berubah wujud menjadi
padat dinamakan titik beku. Setiap benda memiliki titk beku yang berbeda-beda
Titik beku merupakan sifat fisika benda yang dapat digunakan utnuk meramalkan
bentuk zat pada suhu tertentu.
c. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud suatu zat dari
bentuk cair menjadi gas atau uap. Suhu ketika suatu zat cair berubah menajdi
uap disebut dengan titik uap.
Ketika suatu zat cair dipanaskan pada tekanan normal (1
atm), maka pada suhu tertentu akan terlihat pada seluruh bagian zat cair timbul
gelembung-gelembung yang bergerak ke atas dan kemudian pecah saat mencapai
permukaan. Pada keadaan yang demikian, zat cair dikatakan mendidih. Ketika
suatu zat cair mendidih, maka hampir tiap bagian zat segera berubah menjadi
uap. Berdasarkan hal ini, maka titik uap sering disebut dengan titik didih.
Sebagai contoh, air murni mendidih ketika mencapai suhu + 100 pada tekanan
normal (1 atm), dan pada keadaan tersebut partikel-partikel air akan berubah
menjadi gas.
d. Mengembun
Kondensasi atau pengembunan adalah
perubahan wujud
benda ke wujud yang lebih padat,
seperti gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika
uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap
dikompresi(Yaitu tekanan yang ditingkatkan) menjadi cairan, atau mengalami
kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari
uap disebut kondensat.Pada pengembunan zat
melepaskan kalor. Percobaan menunjukkan bahwa titik didih sama dengan titik
embun dan kalor didih sama dengan kalor embun. Kalor yang diperlukan atau
dilepas saat mendidih atau mengembun selain tergantung bendanya juga sebanding
dengan massanya.
e. Menyublim
Sublimasi adalah
perubahan wujud dari padat ke gas tanpa mencair terlebih dahulu.
Misalkan es yang langsung menguap tanpa mencair terlebih dahulu. Pada
tekanan normal, kebanyakan benda dan zat memiliki tiga bentuk yang berbeda pada
suhu yang berbeda-beda. Pada kasus ini transisi dari wujud padat ke gas
membutuhkan wujud antara. Namun untuk beberapa antara, wujudnya bisa langsung
berubah ke gas tanpa harus mencair. Ini bisa terjadi apabila tekanan udara pada
zat tersebut terlalu rendah untuk mencegah molekul-molekul ini melepaskan diri
dari wujud padat.
f. Mengkristal
blognya sangat membantu
BalasHapusterimakasih :D